Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah Minggu Ke-2 Oktober 2024, Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah, Restuardy Daud saat memimpin rapat virtual yang ikuti oleh seluruh Perangkat Daerah se-Kabupaten/Kota menghimbau pemerintah daerah terus melakukan upaya pemantauan terhadap stabilisasi harga komoditas yang memberikan andil inflasi di tingkat konsumen maupun produsen. 

Berdasarkan laporan dari Badan Pusat Statistik (BPS) komoditas yang memberikan andil inflasi terbesar di bulan Oktober antara lain bawang merah, minyak goreng, telur ayam ras, cabai rawit dan bawang putih. 

Menurut Direktur Statistik Harga, Badan Pusat Statistik (BPS), Windhiarso Putranto menjelaskan bahwa jumlah Kabupaten/Kota yang mengalami kenaikan harga komoditas bergejolak terus bertambah "bawang merah dari 247 menjadi 259 Kab/Kota, minyak goreng dari 136 menjadi 154 Kab/Kota, begitu juga telur ayam ras, bawang putih, gula pasir dan beras terus bertambah" jelasnya.

Sementara itu, Deputi Ketersediaan dan Stabilisasi Harga Pangan BAPANAS, Ketut Astawa menyampaikan terdapat beberapa komoditas ditingkat produsen yang masih berada di bawah HAP (harga acuan pemerintah) antara lain ayam ras, cabai merah kriting, kedelai, dan telur ayam ras. Sedangkan komoditas ditingkat konsumen yang berada di atas HET yakni beras. Oleh karena itu, BAPANAS terus berupaya melakukan stabilisasi harga menggencarkan gerakan pangan murah di beberapa wilayah, penyaluran bantuan pangan, serta memastikan distribusi pangan berjalan dengan baik.

Berkaitan dengan hal tersebut, Dirjen Bina Pembangun Daerah Restuardy Daud menghimbau kepala daerah dan stakeholder dapat memastikan keseimbangan harga antara konsumen dan produsen tetap proporsional dalam arti daya beli di masyarakat tetap aman dan keberlangsungan produksi juga tetap terjaga. Serta memastikan masyarakat dapat memperoleh komoditas dengan harga wajar. (R.A)