Miliki Delapan Kekuatan, Kemenperin Yakin Produktivitas Industri Meningkat - DISKOMINFO Kabupaten Pasuruan

Miliki Delapan Kekuatan, Kemenperin Yakin Produktivitas Industri Meningkat

352x dibaca    2017-10-06 22:08:40    Robiatul 'Adawiyah

Miliki Delapan Kekuatan, Kemenperin Yakin Produktivitas Industri Meningkat

Memasuki era ekonomi digital dan Industry 4.0, Kementerian Industri menjabarkan kekuatan-kekuatan Indonesia dalam upaya memacu produktivitas industri nasional. Menteri Perindustrian, Airlangga Hartanto menjelaskan bahwa ada delapan factor yang mempengaruhi kesiapan Negara dalam future of Production saat ditemui di Jakarta pada hari Jumat (06/10/2017).

 

Mengutip dari laman www.kemenperin.go.id, di bidang teknologi dan inovasi, Indonesia memiliki kekuatan dari penetrasi internet dan ponsel. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia mendorong industri nasional agar memanfaatkan teknologi terkini dan platform digital.

 

Di bidang sumber daya manusia (SDM), Indonesia memiliki kekuatan dari banyaknya jumlah perguruan tinggi. Saat ini, pemerintah fokus pada kompetensi tenaga kerja lokal agar bisa memenuhi kebutuhan industri. Untuk itu, Kemenperin tengah meluncurkan program pendidikan vokasi industri.

 

Pada faktor Perdagangan dan investasi global, kekuatan Indonesia terletak di nilai tarif pajak yang diterapkan, investasi melalui merger atau akuisisi (greenfield investments), dan pemasukan dari penanaman modal asing.

 

Dari faktor pemerintah, anggaran belanja Negara yang cukup besar dan kepastian sistem hukum yang ada dapat mendorong peningkatan kinerja industri domestik, seperti pembangunan infrastruktur dan kebijakan ekonomi.

 

Mengenai sumber daya alam, Kemenperin meluncurkan program industry hijau karena Indonesia memiliki beragam energi alternatif yang memiliki potensi untuk dikembangkan. Penggunaan teknologi rendah karbon menjadi salah satu strategi industry hijau yang didukung dengan 4R (reduce, reuse, recycle,dan return) serta SDM yang kompeten sehingga akan menghasilkan efisiensi bahan baku, energy, dan air.

 

Untuk daya beli, adanya pergeseran transaksi dari offline ke online menunjukkan kenaikan data penggunaan jasa kurir hingga 130 persen di akhir September ini, sehingga pemerintah yakin masyarakat Indonesia memiliki daya beli yang kuat.

 

Sedangkan pada factor kompleksitas, Menperin menuturkan bahwa Indonesia termasuk negara berkembang yang mampu menciptakan beragam produk dari sebuah sistem ekonomi. Hal ini bisa dilihat dari nilai tambah yang dihasilkan oleh manufaktur domestik. Berdasarkan data United Nations Industrial Development Organization (UNIDO), Indonesia menduduki peringkat ke-9 di dunia.

 

Sementara itu, Pajak Pertambahan Nilai (PPN) naik mencapai 12,14 persen. Bahkan, pertumbuhan penerimaan pajak dari industri juga naik sebesar 16,63 persen dibanding tahun lalu. “Salah satu program prioritas Kemenperin adalah pengembangan IKM dengan platform digital melalui e-smart IKM untuk memperluas askes pasar dan meningkatkan pendapatan”, kata Airlangga. (DW)

Komentar (0)

  1. Belum ada komentar

Tulis Disini