Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri, Tomsi Tohir memimpin rapat koordinasi inflasi daerah tahun 2024, edisi senin (20/5/2024). Di ikuti secara virtual oleh seluruh Perangkat Daerah Kabupaten/Kota.

Plt Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri, Tomsi Tohir menyampaikan berkaitan dengan persoalan inflasi daerah, ada dua hal yang perlu diperhatikan yakni terkait dengan jumlah komoditi dan time waktu masuk atau distribusi.

"Distribusi adalah permasalahan penting, berkoordinasi dengan daerah penghasil komoditi untuk kelancaran pasokan sangat perlu diperhatikan, selama ini kita sering terlambat dalam hal distribusi" ucapnya. 

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa, Pudji Ismartini menyampaikan komoditas penyumbang tren kenaikan inflasi di Minggu ketiga bulan Mei 2024 di dominasi oleh bawang merah naik sebesar 10,11%, cabai merah sebesar 6,83%, dan bawang putih sebesar 1,81%. Sementara terkait dengan Indeks Perkembangan Harga (IPH) berdasarkan data SP2KP 10 Kabupaten/Kota dengan IPH Tertinggi terjadi di Kota Batu, Kab Blitar, Kab Kerawang, Kab Seragen, Kab Tuban, Kab Pamekasan, Kab Jepara, Kab Sleman dan Kota Pasuruan yang didominasi oleh komoditas cabai merah, bawang merah dan telur ayam ras. Sedangkan komoditas penyumbang IPH tertinggi di luar pulau Jawa didominasi bawang merah, cabai merah, dan cabai rawit. 

Berkaitan dengan persoalan inflasi Cabai, Tomsi Tohir menegaskan kepada setiap pimpinan daerah untuk terus gencar mengupayakan Gerakan Menanam Cabai (GPM). Terutama bagi daerah yang belum melakukan GMP di himbau untuk segera merealisasikannya.

Kepala Badan Pangan Nasional (BAPANAS), Arief Prasetyo Adi menyampaikan dalam upaya melakukan pengendalian harga bahan pangan khususnya harga bawang merah, pada bulan Mei 2024, BAPANAS sudah mendistribusikan bawang merah sebesar 41.000 ton dan akan terus bertambah jumlahnya. (Robiatu)