Apresiasi Angka Inflasi Capai 1,57% year on year, Plt Sekjen Mendagri Himbau Tetap Fokus Tehadap Komoditas Penyumbang Andil Inflasi - DISKOMINFO Kabupaten Pasuruan

Apresiasi Angka Inflasi Capai 1,57% year on year, Plt Sekjen Mendagri Himbau Tetap Fokus Tehadap Komoditas Penyumbang Andil Inflasi

379x dibaca    2025-01-17 16:00:00    Robiatul 'Adawiyah

Apresiasi Angka Inflasi Capai 1,57% year on year, Plt Sekjen Mendagri Himbau Tetap Fokus Tehadap Komoditas Penyumbang Andil Inflasi

Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah edisi Senin (13/1/2024) Plt Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Dalam Negeri, Tomsi Tohir apresiasi atas capaian angka inflasi year-on-year sebesar 1,57% "merupakan angka terbaik yang pernah kita capai selama Indonesia merdeka, saya ucapkan terima kasih atas kerjasamanya" ucapnya saat memimpin rapat secara virtual bersama seluruh perangkat daerah di setiap kabupaten/kota.

Disamping itu, ia tetap menghimbau kepada seluruh daerah untuk terus melakukan antisipasi terhadap beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga di tingkat konsumen dan penurunan harga di ditingkat produsen.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa, Pudji Ismartini menjelaskan secara umum beberapa komoditas yang memberikan andil kenaikan IPH di Minggu kedua Januari 2025 ialah cabai rawit, cabai merah, telur ayam ras, minyak goreng, dan beras.

"Harga cabai merah saat ini naik sebesar 34,55% mencapai harga Rp 53.457/Kg yang banyak terjadi diluar pulau jawa dan sumatera. sementara cabai rawit naik sebesar 42% dengan rata-rata harga Rp 67.816/Kg yang kebanyakan terjadi di pulau jawa, kemudian telur ayam ras naik sebesar 3,41% dengan rata2 harga Rp 31.810/Kg. Dan untuk minyak goreng juga naik sebesar 0,85% dengan rata-rata harga nasional untuk kemasan sebesar Rp 21,583, untuk Minyak kita Rp 17.493 kebanyak terjadi di luar pulau jawa" jelasnya.

Badan Pangan Nasional, Maino Dwi Hartono menjelaskan bahwa salah satu penyebab kenaikan harga cabai rawit merah ialah kondisi cuaca ekstrem, curah hujan yang tinggi, dan bencana alam yang berdampak terhadap penurunan jumlah produksi dan kenaikan harga. 

Adapun beberapa upaya pemerintah dalam melakukan stabilisasi harga pangan terhadap komoditas cabai yakni dengan menggencarkan GPM, Optimalisasi SGH fasilitasi DAK di 368 Unit, Optimalisasi Budidaya cabai di green house, serta gerakan budidaya cabai skala pekalangan rumah tangga. Dan untuk beras Badan Pangan Nasional (BAPANAS) terus berupaya melakukan penyaluran beras dengan jumlah sebanyak 150 ribu ton per bulan, optimalisasi GPM yang per januari 2025 sudah dilakukan sebanyak 40 kegiatan GPM, serta mengembangkan kios pangan. 

Kemudian berkaitan dengan kenaikan harga minyak goreng pemerintah dengan tegas akan memberikan sanksi terhadap oknum distributor yang menjual harga diatas HET dan terbukti melakukan permaian harga. 

Diakhir, Sekjen Tomsi Tohir meghimbau pemerintah kabupaten/kota agar fokus terhadap penyelesaian dan kendala-kendala yang dihadapi disetiap daerah, serta melakukan optimalisasi kegiatan tanam disetiap daerah terutama di wilayah sentra produksi untuk perencanaan kegiatan panen dan penyerapan harganya. (R.A)


Komentar (0)

  1. Belum ada komentar

Tulis Disini