Dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kesehatan mata, Radio Suara Pasuruan Dinas Komunikasi dan Informatika menggelar talkshow bersama JEC JAVA @ Pasuruan dengan topik "Glaukoma: Fakta, Mitos dan Solusi" pada Kamis (13/2/2025).
Dokter Spesialis Mata Klinik Utama JEC JAVA @ Pasuruan. dr. Vicia Belladona Carolina Harahap menjelaskan Glaukoma merupakan salah satu penyebab utama kebutaan di dunia yang ditandai dengan kerusakan syaraf mata, akibat tekanan bola mata yang tinggi dan terjadi secara terus menerus. "glaukoma dapat menyebabkan kerusakan permanen pada syaraf optik yang berujung pada kebutaan" jelasnya saat menjadi narasumber dalam talkshow tersebut.
dr. Vicia juga menjelaskan bahwa glaukoma bisa menyerang siapa saja, terutama mereka yang memiliki riwayat genetik dari penyakit ini, usia di atas 40 tahun, atau penderita diabetes, jantung, dan hipertensi. Kemudian, pasien dengan kondisi khusus seperti bayi saat di dalam kandungan, dan anak-anak yang sering mengalami alergi mata, menggunakan obat tetes mata yang mengandung steroid untuk mengurangi alergi mata anak secara terus-menerus.
Ada dua gejala utama yang perlu diperhatikan bagi pasien glaukoma, pertama glaukoma dengan sudut terbuka yakni tanpa adanya gejala (silent) tidak terasa sakit namun tiba-tiba tidak bisa melihat. Kedua, glaukoma sudut tertutup yakni dengan adanya gejala seperti nyeri hebat yang disertai dengan mual/muntah, terjadi bengkak pada mata dan mendadak penglihatan kabur. maka dari itu, ia menekankan pentingnya melakukan deteksi dini melalui pemeriksaan secara rutin untuk mencegah dampak yang lebih parah.
Ada beberapa tips yang bisa dilakukan untuk mengurangi resiko dan mendeteksi penyakit sejak dini "lakukan pemeriksaan dini terutama pasien dengan resiko genetik dan usia rentan diatas 40 tahun, melakukan check up kesehatan, olahraga teratur, mengonsumsi makanan yang seimbang, bergizi, mengandung vitamin A, C, dan OMG3, serta hindari rokok dan alkohol" paparnya.
Disamping itu, dr. Vicia juga menepis adanya mitos yang beredar di tengah masyarakat, yang beranggapan bahwa glaukoma bisa sembuh seperti katarak, dan tidak perlu mengonsumsi obat usai dilakukan pengobatan. Glaukoma membutuhkan pengobatan seumur hidup, tidak cukup dengan obat tetes mata. Kemudian radiasi gadget dapat menyebabkan glaukoma itu juga mitos.
Diakhir, dr Vicia berpesan bahwa glaukoma tidak dapat dicegah, maka dari itu solusi terbaik ialah deteksi dini dengan melakukan pemeriksaan sedini mungkin di rumah sakit atau klinik mata. (R.A)
Komentar (0)
Belum ada komentar
Tulis Disini